Tuesday, February 16, 2010

saya bukan salah jurusan tapi salah universitas..

ini cerita dari sebuah pengalaman pribadi seseorang yang tidak mau disebutkan identitasnya...

disini ada seorang anak yang bisa dibilang tidak terlalu pintar namun juga tidak bodoh, disekolahnya yang termasuk SMA favorit di kotanya, dia dapat digolongkan anak yang biasa aja,namun pernah sekali beruntung bisa ikut disebuah lomba sains bidang tertentu tingkat nasional. sebenarnya dirinya sendiri pun tak menyangkanya. bahkan dia bisa juga termasuk anak yang bandel, sering bolos pelajaran dan semacamnya gitu lah, "itu biasa kenakalan anak SMA" katanya.

sudah cukup perkenalan awal tentang dirinya. cerita bermula saat waktu sudah mendekati ujian akhir SMA dan ujian masuk universitas. yah, mungkin kalau ujian akhir tak begitu dipikirlah meskipun penting, namun targetnya cuma lulus aja sudah cukup. permasalahannya hanya kemana dia akan meneruskan studi di jenjang universitas. sejak awal dia ingin kuliah disebuah universitas di daerah jawa barat sana, dan itulah yang akhirnya menjadi tujuan utama dia. namun sebelum itu, dia juga mendaftar di universitas negeri di kotanya. setelah tes, ternyata diterima di universitas yang ada di kotanya tersebut, di jurusan teknik, ya karena teknik banyak jurusannya maka sebut saja dia di jurusan teknik kimia.

dulu orang tuanya pernah bilang kalau universitas yang "lokal" hanya untuk berjaga-jaga saja sebelum tes ke universitas di jawa barat itu, yang penting sudah dapat tempat kuliah dulu, namun belakangan orang tua anak ini semacam tidak mengijinkan. dengan terpaksa dia turuti keinginan orang tuanya. bermula dengan kata "terpaksa" tersebut, tentunya bakal susah untuk dia benar-benar kuliah secara serius.


___________________________



ternyata benar, dia tak pernah belajar sedikitpun meski hampir semua temannya rajin, di dalam kelas kerjaannya cuma tidur,ngobrol dan hal-hal yang tidak penting lainnya, yang paling parah adalah dia sering bolos. begitu seterusnya hingga tak terasa melewati ujian tengah semester yang pastinya hancur lebur, hingga tiba saat ujian akhir semester. dengan cara yang terkenal dikalangan remaja yaitu sks alias sistem kebut semalam, dia bersiap menghadapi ujian. bisa dibayangkan materi satu semester dikebut dalam beberapa jam saja. singkat cerita ujian akhir semester selesai dan kebanyakan tak bisa dikerjakannya.

setelah itu dia mencoba untuk memperkirakan IP yang akan dia terima. dengan menganalisis per-mata kuliah yang dia ambil (sepengetahuan ku tentang matakuliah yang ada diteknik kimia) :

1. matematika - fisika : dua mata kuliah ini sama nasibnya, sama-sama tak dimengerti, ujian pun gagal total.

2. kimia analisis : dosen yang mengajar punya pengalaman buruk karena kelas yang diajar sangat gaduh,dan dia lah salah satu pemicu keramaian di dalam kelas. dan bukan tidak mungkin dosen ini memberi nilai yang jelek.

3. kimia organik : ini termasuk salah satu yang susah, susah ditebak materi yang mau keluar diujian karena banyaknya materi, serta dosennya agak gimana gitu.hahaha..

4. kimia umum : pernah diusir keluar oleh dosen karena ngobrol di kelas.

5. bahasa inggris : jarang masuk kuliah kecuali waktu dapat giliran presentasi, ujian pun kesusahan.

6. pancasila - success skill : hanya ini mata kuliah yang bisa diandalkan dapat nilai yang bagus, absen tidak 100% semoga itu tidak berpengaruh. tapi sepertinya pengaruh deh..

dan meskipun sudah menganalisis seperti itu, dia pun tetap tak bisa memperkirakan IP yang bakal dia dapat.


___________________________



tiga minggu berlalu, semua nilai keluar. dia hanya bisa tertunduk lesu melihat IP yang tak mencapai 3. sepertinya anak ini memang bodoh, jelas-jelas tak pernah niat kuliah, berharap dapat 3 apalagi lebih. tapi anehnya temen-temen dia tak pernah percaya kalau dia katakan nilainya jelek, mungkin mereka mengira dia pintar.hahaha...

mulai saat itu dia terpikir lagi untuk mencoba membujuk orang tuanya biar dia ijinkan pindah kuliah di universitas yang awalnya dia inginkan, tapi sepertinya gagal total. akhirnya dengan "terpaksa" lagi, dia berusaha berubah di semester 2. berusaha lebih niat dan rajin hingga jadi mahasiswa yang sebenarnya.niat tersebut tertanam dalam hatinya,tapi tak tahu apakah benar-benar dia lakukan atau hanya niat belaka.


___________________________



sampai juga diawal semester 2, hari pertama kuliah dia terasa sangat mengantuk, maklumlah tidur memang kebiasaannya saat di kelas. tapi hebatnya dia bisa mengalahkan rasa kantuk tersebut, "ini awal yang baik" ujarnya. hari kedua kuliah, pagi hari ada seorang dosen yang memgatakan "mungkin yang semester 1 kemarin yang nilainya jelek sekarang merasa salah jurusan,...".

dia yang dapat kata yang bersumber teman sebelahnya langsung menjawab "SAYA BUKAN SALAH JURUSAN TETAPI SALAH UNIVERSITAS" :D

No comments:

Post a Comment